1. IP ADDRESS
Jenis IP Address
Terdapat 2 jenis dari IP
Address yaitu IP Public dan IP Private. IP Public merupakan IP Address yang
bisa diakses dari internet publik, Sedangkan IP Private tidak disalurkan
melalui Internet. Untuk
standard alamat private yaitu:
- 10.0.0.0/8 atau 10.0.0.0 to10.255.255.255
- 172.16.0.0 /12 atau 172.16.0.0 untuk 172.31.255.255
- 192.168.0.0 /16 atau 192.168.0.0 ke 192.168.255.255
Pengguna khusus IPv4 Address:
- Loopback :127.0.0.0/8 atau 127.0.0.1 ke 127.255.255.254
- Link-lokal atau IP Private Automatic Addressing (APIPA):
169.254.0.0/16 atau 169.254.0.1 ke 169.254.255.254
Susunan IP Address:
IP Address Kelas A
H : menerangkan sebagai Host
Contoh:
IP Address : 10.11.12.1
Subnet : 255.0.0.0
Keterangan:
10 : Sebagai Network
N : menerangkan sebagai Network
Contoh:
IP Address : 172.168.10.1
Subnet : 255.255.0.0
Keterangan:
172.168 : Sebagai Network
10.1 : Merupakan Host
IP Address Kelas C
N : menerangkan sebagai Network
H : menerangkan sebagai Host
Contoh:
IP Address : 192.168.10.1
Subnet : 255.255.255.0
Keterangan:
192.168.10 : Sebagai Network
10.1 : Merupakan Host
2. Host ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 255
3. Host ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0
4. Host ID harus unik dalam suatu Lokal Network ID
Subnetting yaitu mengorbankan sebagian bit Host ID untuk digunakan membuat Network ID tambahan. Perhitungan Subnetting meliputi 5 hal, yaitu Subnetmask baru hasil subnetting, Jumlah subnet yang terbentuk, Jumlah host tiap subnet, Range alamat host tiap subnet, dan Alamat broadcast tiap subnet. Subnetting dapat diterapkan pada alamat IP Classful ataupun Classless menggunakan notasi CIDR (Classless Inter Domain Routing).
Fungsi
Subnetting adalah sebagai berikut :
1.
Mengefensienkan
alamat IP
2.
Mengurangi
trafik jaringan
3. Meningkatkan keamanan jaringan
4. Mengoptimalkan kinerja dan kecepatan jaringan
- Tujuan Subnetting adalah sebagai
berikut :
a. Untuk mengefisienkan pengalamatan
(misal untuk jaringan yang hanya mempunyai 10 host, kalau kita menggunakan
kelas C saja terdapat 254 – 10 =244 alamat yang tidak terpakai).
b. Membagi satu kelas network atas
sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil.
c. Menempatkan suatu host, apakah
berada dalam satu jaringan atau tidak.
d. Untuk mengatasi masalah perbedaan
hardware dengan topologi fisik jaringan.
e. Untuk mengefisienkan alokasi IP
Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address.
f. Mengatasi masalah perbedaan hardware
dan media fisik yang digunakan dalam suatu network, karena Router IP hanya
dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika
setiap network memiliki address network yang unik.
g. Meningkatkan security dan mengurangi
terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.
Cara perhitungan Subnetting
Ada banyak nama ataupun istilah
yang sering dipakai dalam cara menghitung subnet seperti misalnya :
- Network address, adalah istilah dimana alamat IP address yang digunakan untuk mewakili dari sekumpulan host yang tergabung dalam jaringan. Fungsi dari Network Address ini yaitu untuk menandai sebuah network supaya bisa dibedakan dengan network yang lain, selain itu juga bisa digunakan untuk mengirimkan paket dari LAN ke LAN atau jaringan satu ke jaringan lain.
- Broadcast address, adalah alamat yang dipakai pada IP address untuk mengirim paket ke semua host yang terdapat di jaringan/LAN. Broadcast address tidak bisa digunakan untuk mengirim paket ke jaringan lain.
- Subnet mask, yaitu bagian IP address yang bisa memberikan informasi mengenai jumlah host dari sebuah jaringan. Contoh dari subnetmask, 255.255.255.0 (subnetmask desimal) kemudian dikonversi ke bilangan binary menjadi 11111111.11111111.11111111.00000000 (subnetmask biner).
Pada contoh tersebut bisa kita ketahui terdapat 8 bit angka biner nol, yang berarti jumlah host pada jaringan tersebut adalah 2^8 = 256 host. Karena bilangan tersebut berbentuk binary maka pemangkatan yang digunakan adalah 2.
- Classless Inter-Domain Routing (CIDR), adalah yang digunakan untuk mengalokasikan jumlah alamat yang terdapat pada blok tertentu. Seperti contoh 192.168.0.0/24, merupakan CIDR adalah “/24” sering disebut dengan notasi. Kita bisa melihat jumlah host yang tersedia. /24 maka jika implementasikan ke bilangan biner menjadi 11111111.11111111.11111111.00000000, dengan melihat bilangan tersebut maka dapat kita ketahui jumlah host yang tersedia.
- Host valid / IP valid, yaitu alamat IP address yang dapat digunakan oleh host. Misal dalam rentang IP address 192.168.1.0/24, maka host jumlah host valid nya adalah 192.168.1.1 – 192.168.1.254. Sedangkan Ip address pertama 192.168.1.0 merupakan Network address dan IP address kedua 192.168.1.255 merupakan broadcast address.
- Power of 2, yaitu pemangkatan angka 2 dengan bilang mulai dari nol, 1, 2 dan seterusnya, yang penting bilangan tersebut haruslah angka genap positif. Yang mesti diingat dalam pemangkatan angka 2 adalah sebagai berikut:
2^0 = 1
2^1 = 2
2^2 =2 x 2 = 4
2^3 =2 x 2 x 2 = 8
2^4 = 2 x 2 x 2 x 2 = 16
2^5 = 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 32
2^6 = 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 64
2^7 =2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 128
2^8 =2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 256
2^9 =2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 512
2^10 = 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 1024
Contoh kasus IP address yang akan kita subnetting adalah 192.168.1.0/24
Subnet mask binner = 11111111.11111111.11111111.00000000
Subent mask decimal = 255.255.255.0
Jumlah Blok = 2^0 = 1
Jumlah host/blokl = 2^8 = 256
Jumlah host valid = 256 – 2 =254
Blok Pertama: (total host 192.168.1.0 s/d 192.168.1.255)
Network address = 192.168.1.0
Host Valid atau IP Valid = 192.168.1.1 s/d 192.168.1.254
Broadcast address = 192.168.1.255
Berikut ini adalah penjelasan dari cara perhitungan subnetting diatas.
1. Subnet mask binner (SM Binner)
Jumlah bit binner pada IP address adalah 32 bit, yang terbagi atas 4 oktet. Setiap oktet terdiri atas 8 bit yang dibatasi dengan titik atau dot. Berdasarkan CIDR atau notasi yang ditentukan diawal perhitungan tadi, yaitu /24. Maka bisa ditentukan bahwa Subnetmask binner adalah 11111111.11111111.11111111.00000000;
2. Subnet mask decimal (SM Decimal)
Subnet mask desimal merupakan konversi dari subnet mask binner. Karena Subnet mask binner adalah 11111111.11111111.11111111.00000000, maka subnet decimal 255.255.255.0;
1.
Jumlah blok
Karena subnetting dilakukan pada kelas C, maka yang merupakan NET ID adalah tiga oktet pertama dan yang merupakan HOST ID. Perlu kita ketahui yang menentukan jumlah blok sebuah IP address adalah jumlah bit 1 pada HOST ID. Karena pada HOST ID tidak terdapat bit 1, maka jumlah blok pada ip address tersebut adalah 2^0 = 1.
2.
Jumlah host/blok
Cara penghitungan jumlah host ini merupakan kebalik dari perhitungan jumlah blok. Untuk mencari jumlah host, yang perlu diperhatikan adalah jumlah bit 0 pada SM Binner diatas. Karena pada SM BInner tersebut terdapat 8 bit 0, maka jumlah host nya adalah 2^8 = 256.
3.
Jumlah Host valid atau IP Valid
Jumlah total range IP address diatas adalah 256 yang terdiri atas 192.168.1.0 s/d 192.168.1.255; Untuk menentukan IP valid, maka Jumlah Host – 2 (network address dan broadcast address). Jadi Karena pada ip address terdapat 3 jenis address, yaitu network address, broadcast address, dan IP valid. Maka IP address tersebut dibagi menjadi 3 bagian, yaitu 192.168.1.0 sebagai network address, 192.168.1.255 sebagai broadcast address, dan yang menjadi range IP valid adalah 192.168.1.1 s/d 192.168.1.254;
Tugas pertemuan 2
Hitunglah jumlah network dan host yang akan terbentuk dari contoh alamat IP Address dibawah ini, kemudian buat rincian alamat (Network, Broadcast) beserta alamat yang dapat diberikan kepada setiap host (minimal untuk 5 host/komputer):1. 192.168.10.1/30
3. 10.168.5.1/8
1. 192.168.10.1/30
Diketahui:
IP Address : 192.168.10.1
Subnet Default : 255.255.255.252 : /30
Maka, untuk menghitung jumlah network dan host yang terbentuk dari alamat IP Address diatas adalah:
- Biner : 11111111. 11111111. 11111111.11111100 : /30
- Network = 2 pangkat n
= 2 pangkat 6
= 64 Network
- Host = 2 pangkat h - 2
= 2 pangkat 2 - 2
= 4-2
= 2 Host
Dengan rinciannya yaitu:
- Network Address 192.168.10.0/30
- Broadcast 192.168.10.3
- Host Address sebagai berikut :
1. 192.168.10.1
2. 192.168.10.2
2. 172.168.10.1/16
Diketahui:
IP Address : 172.168.10.1
Subnet Default : 255.255.0.0 : /16
Maka, untuk menghitung jumlah network dan host yang terbentuk dari alamat IP Address diatas adalah:
Biner : 11111111.11111111.00000000.00000000 : /16
- Network = 2 pangkat n
= 2 pangkat 0
= 1 Network
- Host = 2 pangkat h - 2
= 2 pangkat 16 - 2
= 65536-2
= 65534 Host
Dengan rinciannya yaitu:
- Network Address 172.168.10.0/16
- Broadcast 172.168.255.255
- Host Address sebagai berikut :
1. 172.168.10.1
2. 172.168.10.2
3. 172.168.10.3
4. 172.168.10.4
5. 172.168.10.5
3. 10.168.5.1/8
IP Address : 10.168.5.1
Subnet Default : 255.0.0.0 : /8
Maka, untuk menghitung jumlah network dan host yang terbentuk dari alamat IP Address diatas adalah:
- Biner : 11111111.000000000.00000000.00000000 : /8
- Network = 2 pangkat n
= 1 Network
- Host = 2 pangkat h - 2
= 2 pangkat 24 - 2
= 16777216 - 2
= 16777214 Host
Dengan rinciannya yaitu:
- Network Address 10.0.0.0/8
- Broadcast 10.255.255.255
- Host Address sebagai berikut :
1. 10.0.0.1
2. 10.0.0.2
3. 10.0.0.3
4. 10.0.0.4
5. 10.0.0.5
Refrensi :
https://idcloudhost.com/mengenal-apa-itu-ip-address-pengertian-fungsi-manfaat-dan-cara-kerjanya/
https://kominfo.bengkulukota.go.id/panduan-subnetting-dan-subnet-mask-pengertian-fungsi-dan-tujuannya/
https://caraharian.com/cara-menghitung-subnetting.html





Komentar
Posting Komentar